Japanese Red Umbrella

add

Tuesday 5 July 2022

BUNRAKU : Permainan boneka wayang dari Jepang


Kalian pasti tau dong yang namanya kesenian wayang?, eits, jangan salah gak cuma di Indonesia doang yang punya wayang, tapi di Jepang juga ada loh. biasanya disebut Bunraku. apa itu bunraku?.

Bunraku (文楽) adalah sandiwara boneka tradisional Jepang yang merupakan salah satu jenis ningyo johruri (人形浄瑠璃 ningyō jōruri, boneka jōruri). Istilah ini lebih banyak digunakan di wilayah Osaka.
Kesenian ini bermula dari pementasan ningyo johruri oleh seniman Uemura Bunrakuken I di Osaka sehingga diberi nama "bunraku". Sebelumnya, kesenian ini juga disebut ayatsuri jōruri shibai (sandiwara johruri ayatsuri), perubahan nama tersebut diresmikan ketika pada akhir jaman Meiji (1868 - 1912).

terus bedanya sama wayang di Indonesia apa? nah, bedanya itu boneka yang dimainkan oleh tiga orang dalang yang disebut ningyō tsukai (seara harfiah artinya pengendali boneka). Perbedaannya seewaktu memainkan boneka, dalang tidak menyembunyikan diri dari pandangan penonton. Gerak-gerik boneka dibuat bagaikan hidup, dengan kedua tangan dan kaki yang bisa digerak-gerakkan, serta wajah boneka yang bisa berubah ekspresi sesuai karakter yang dimainkan. Boneka memiliki mekanisme penggerak pada wajah (mata dan mulut), dan sendi-sendi kedua belah lengan, kaki, dan jari-jari tangan yang bisa digerak-gerakkan. Dalang hanya bertugas menggerakkan boneka, sedangkan semua dialog yang diucapkan boneka menjadi tugas 'tayū' atau penyanyi, dengan iringan musik shamisen.

Tingkatan dalang diatur hierarki yang ketat, berdasarkan tingkat keterampilan dan pengetahuan. Dalang paling berpengalaman menggerakkan bagian kepala dan lengan kanan. Dalang dengan pengalaman di bawahnya bertugas menggerakkan lengan kiri, sedangkan bagian kaki digerakkan dalang yang paling yunior. Dalang kepala mengenakan geta berhak tinggi (20 cm hingga 50 cm) dari kayu untuk mengimbangi posisi dalang ketiga yang menggerakkan bagian kaki boneka.
Bahkan kesenian telah ditetapkan oleh kementerian Pendidikan Jepang bahwa bunraku sebagai Warisan Agung Budaya Nonbendawi. UNESCO menetapkan bunraku sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dalam daftar yang diterbitkan tahun 2003.