Japanese Red Umbrella

add

Friday 25 March 2016

apa itu Seiyuu??

Apa itu Seiyuu ? banyak beberapa dari penggemar animasi terutama animasi jepang masih belum tahu soal Seiyuu. saya akan menjelaskan sedikit tentang Seiyuu.

Seiyū (声優 aktor suara) (seiyu atau seiyuu) adalah sebutan untuk pengisi suara di Jepang. Pekerjaannya mengisi suara untuk anime, permainan video,sandiwara radio,dan melakukan sulih suara film seri, film cerita, acara televisi impor.

dalam bahasa inggris lebih dikenal Istilah CV yang ditulis di depan nama seiyū adalah singkatan untuk Character Voice (suara karakter).

Seiyū sering menyanyikan sendiri lagu dari anime yang dibintanginya. Sebagian di antaranya merilis album sebagai penyanyi J-pop, menjadi penyiar radio, atau aktor drama di panggung. Seiyū wanita yang juga menjadi penyanyi, model bikini, atau penyiar radio disebut idol seiyū.

bahkan di jepang sendiri sudah ada sekolah seiyuu. tidak hanya itu bahkan ada Seiyuu Award atau Penghargaan yang diberikan terhadap para pengisi suara disana, jadi bisa dibilang kalau pengisi suara sendiri sudah sama dengan profesi aktor,aktris,bahkan musisi.


Ceremony                           Tanggal                          Venue
1st Seiyu Awards       March 3, 2007           Akiba 3D Theater

2nd Seiyu Awards      March 8, 2008               UDX Theater 

3rd Seiyu Awards      March 7, 2009               UDX Theater

4th Seiyu Awards       March 6, 2010              UDX Theater


5th Seiyu Awards       March 5, 2011              UDX Theater

6th Seiyu Awards       March 3, 2012           JOQR Media Plus Hall

7th Seiyu Awards       March 2, 2013          JOQR Media Plus Hall

8th Seiyu Awards       March 1, 2014         JOQR Media Plus Hall

9th Seiyu Awards      March 7, 2015          JOQR Media Plus Hall

10th Seiyu Awards    March 12, 2016       JOQR Media Plus Hall


dan ini adalah daftar pemenang dari Seiyuu Awards ke-10 :

Lead Actor - Yoshitsugu Matsuoka

Lead Actress - Inori Minase

Supporting Actor - Kenichi Suzumura and Yoshimasa Hosoya

Supporting Actress - Shizuka Ito and Saori Hayami

Rookie Actor  (for work with less than five years in the field)  - Yuichiro Umehara, Shunsuke Takeuchi and Ayumu Murase

Newcomer Actress - Sumire Uesaka, Rie Takahashi, Aimi Tanaka

Most Votes - Hiroshi Kamiya

Singing - i☆Ris

Personality Award (for voice appearances under own name) - Kenichi Suzumura

tentang otaku

disini saya ingin menjelaskan soal otaku mungkin belum semua orang tahu otaku itu apa??
otaku adalah seorang penggemar berat  subkultur seperti manga , anime , game ,dsb. otaku lebih dari sekedar fans.Mereka adalah orang yg sangat berdedikasi terhadap hobinya dan tidak akan ragu mengorbankan dirinya (imej, uang, waktu, dsb) untuk hobi tersebut, sampai taraf dimana orang normal akan melihat mereka sebagai freak/geek/nerd. Otaku untuk idol grup mempunyai pengucapan yg berbeda dengan otaku anime, yaitu wota

dan ada begitu banyak otaku seperti:
- Otaku manga
-Otaku anime
- Otaku idol (nah yang satu ini lagi sangat populer)
- Otaku Game
-Otaku Tendou ( penggemar yang menyukai kereta mungkin di indonesia tidak ada Otaku Tendou)
-Otaku seiyuu/wota Seiyuu (menggemari para pengisi suara anime)
-Otaku Figure / wota figure(menggemari mainan figure)
-Maid Suki Otaku (menggemari tokoh maid)
-Cosplay Otaku ( menggemari menggunakan kostum dan berperan sebagai salah satu tokoh dalam sebuah anime,manga,maupun game )

Selain Wota ada juga yang disebut Weaboo (dibaca : Wibu), Weaboo sendiri adalah istilah lain dari Wapanese adalah singkatan want to be japanese. sesuai istilahnya yaitu want to be japanese yang artinya mereka sama sekali bukan orang jepang tapi ingin menjadi seperti orang jepang, dari cara bicaranya, sikapnya, bahkan tak jarang juga mereka bakal setengah mati ngebela negara jepang (agak ironis banget yah).
tapi kita juga harus Postive Thinking aja siapa tahu mereka yang bicaranya pakai bahasa jepang sebenarnya lagi belajar atau mungkin mereka baru pulang dari jepang jadi maklumin aja. 

3 FESTIVAL TERBESAR DI SENDAI (仙台三大まつり)

1. Sendai Tanabata Matsuri (仙台七夕まつり)
Tanabata atau Festival Bintang adalah salah satu perayaan yang berkaitan dengan musim di Jepang. Perayaan besar-besaran dilakukan di kota-kota di Jepang, termasuk di antaranya kota Sendai dengan festival Sendai Tanabata. Tanggal festival Tanabata dulunya mengikuti kalender lunisolar yang kira-kira sebulan lebih lambat daripada kalender Gregorian. Sejak kalender Gregorian mulai digunakan di Jepang, perayaan Tanabata diadakan pada malam tanggal 7 Juli, hari ke-7 bulan ke-7 kalender lunisolar, atau sebulan lebih lambat sekitar tanggal 8 Agustus. Sebagian besar upacara dimulai setelah tengah malam (pukul 1 pagi) di hari ke-7 bulan ke-7. Di wilayah Jepang sebelah timur seperti Hokkaido dan Sendai, perayaan dilakukan sebulan lebih lambat sekitar 8 Agustus. Alasan dan sejak kapan hari ke-7 bulan ke-7 mulai dijadikan hari istimewa tidak diketahui dengan pasti. Literatur tertua yang menceritakan peristiwa di hari tersebut adalah Simin yueling (almanak petani) karya Cui Shi yang menulis tentang tradisi menjemur atau mengangin-anginkan buku di bawah sinar matahari.

Tanabata merupakan sinkretisme dalam tradisi Jepang kuno untuk mendoakan arwah leluhur atas keberhasilan panen dan perayaan Qi Qiao Jie (asal Tiongkok) yang mendoakan kemahiran wanita dalam menenun. Pada awalnya Tanabata merupakan bagian dari perayaan Obon, tapi kemudian dijadikan perayaan terpisah. Dalam perayaan ini, daun bambu (biasa di sebut sasa) digunakan sebagai hiasan dalam perayaan karena dipercaya sebagai tempat tinggal arwah leluhur.



Legenda asli Jepang tentang Tanabatatsume dalam kitab Kojiki mengisahkan seorang pelayan wanita (miko) bernama Tanabatatsume yang harus menenun pakaian untuk dewa di tepi sungai. Hal ini dilakukan agar ia dijadikan istri semalam sang dewa supaya desa terhindar dari bencana. Di zaman Nara, perayaan Tanabata dijadikan salah satu perayaan di istana kaisar yang berhubungan dengan musim. Di dalam kitab antologi puisi waka berjudul Man’yōshū terdapat puisi tentang Tanabata karya Ōtomo no Yakamochi dari zaman Nara. Setelah perayaan Tanabata meluas ke kalangan rakyat biasa di zaman Edo, tema perayaan bergeser dari pekerjaan tenun-menenun menjadi kepandaian anak perempuan dalam berbagai keterampilan sebagai persiapan sebelum menikah.

Festival Tanabata biasanya dimeriahkan dengan tradisi menulis permohonan di atas tanzaku (secarik kertas berwarna-warni). Tradisi ini sudah ada di Jepang sejak zaman Edo. Kertas tanzaku terdiri dari 5 warna (hijau, merah, kuning, putih, dan hitam). Permohonan yang dituliskan pada tanzaku bisa bermacam-macam sesuai dengan keinginan orang yang menulis. Kertas-kertas tanzaku yang berisi berbagai macam permohonan diikatkan di ranting daun bambu membentuk pohon harapan di hari ke-6 bulan ke-7. Orang yang kebetulan tinggal di dekat laut mempunyai tradisi menghanyutkan pohon harapan ke laut sebagai tanda puncak perayaan, tapi kebiasaan ini sekarang makin ditinggalkan orang karena hiasan banyak yang terbuat dari plastik.


Di Jepang, perayaan Tanabata dirayakan secara besar-besaran di berbagai kota, seperti: Sendai, Hiratsuka, Anjo, dan Sagamihara. Perayaan ini dimulai setelah Perang Dunia II dengan maksud untuk menggairahkan ekonomi, terutama di wilayah Jepang bagian utara. Di zaman dulu, Sendai sering berkali-kali dilanda kekurangan pangan akibat kekeringan dan musim dingin yang terlalu dingin. Di kalangan penduduk lahir tradisi menulis permohonan di atas secarik kertas tanzaku untuk meminta dijauhkan dari bencana alam. Date Masamune menggunakan perayaan Tanabata untuk memajukan pendidikan bagi kaum wanita, dan hiasan daun bambu mulai terlihat di rumah tinggal kalangan samurai dan penduduk kota. Di zaman Meiji dan zaman Taisho, perayaan dilangsungkan secara kecil-kecilan hingga akhirnya penyelenggaraan diambil alih oleh pusat perbelanjaan di tahun 1927. Pusat perbelanjaan memasang hiasan Tanabata secara besar-besaran, dan tradisi ini berlanjut hingga sekarang sebagai Sendai Tanabata.

2. Aoba Matsuri(青葉まつり)
 Di saat jaman Edo, sebuat festival untuk kuil Tosho-gu diadakan pada 17 september. dan ini dikenal dengan nama "Sendai Matsuri".

  Kuil Tosho-gu dibangun pada tanggal 17 april, 1654 saat pemimpin kedua klan di Sendai, Masamune Date, Sendai
iringan yang disebut yamaboko saat festival  dilaksanakan dan saat prosesi yamaboko akan diangkut oleh 16 hingga 72 orang yang berparade di jalan-jalan sambil memainkan musik yang berjudul kiyori ondo.

 Pada Era Meiji, tahun 1874, kuil Aoba dibangun di halaman kuil Tosho-ji di kitayama untuk mengenang Masamune Date, sang leluhur pemimpin klan di Sendai, pada tanggal 24 mei, di tahun selanjutnya, sebuah peringatan atas kematiannya, dimulai lah perayaannya, perlahan-lahan orang-orang mulai menyebutnya sebagai "Aoba Matsuri" bukan Sendai Matsuri, dan menjadi hari libur saat bank, kantor-kantor, sekolah-sekolah, kantor pemerintahan tutup untuk merayakan hari tersebut pada tahun 1885, perayaan kematian Masamune Date yang ke-250 tahun dilaksanakan dengan banyak Yamaboko dan Daishi dari berbagai wilayah berkumpul. ratusan pria dan wanita di kokubo-cho turun ke jalan sambil menari  Suzume Odori dengan menggunakan topi dan baju hanten, menari bendera perayaan kuil Aoba, menggunakan bendera Aoba, mereka membuat ulang Suzume Odori dimana yang tercipta saat batu dari dinding istana Aoba-jo diambil.

   Walaupun Aoba Matsuri disebut baru ada sekitar 28 tahun yang lalu, sebenarnya di adakan lagi dengan beberapa pembaruan pada tahun 1985, saat perayaan ke-350 tahun kematian Masamune Date, dan sampai sekarang itu menjadi tontonan yang menarik di Sendai.

3. Sendai Pageant of Starlight(Sendai光のページェント)



      Disaat musim panas di berbagai tempat di sekitar Sendai merayakan Tanabata, maka di musim dingin penduduk Sendai mengadakan yang namanya Pageant of Starlight(Sendai光のページェント). dimulai dari tanggal 1 desember hingga akhir bulan desember jalan-jalan di Sendai akan dipenuhi dengan 600.000 lampu iluminasi yang menerangi setiap sudut jalan-jalan.



7 PRINSIP BUSHIDO YANG BISA DICONTOH

Bushido adalah adalah sebuah kode etik keksatriaan golongan Samurai dalam feodalisme jepang.  Bushido berasal dari nilai-nilai moral samurai, paling sering menekankan beberapa kombinasi dari kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan sampai mati.

dan berikut adalah <em>Bushido </em>yang dapat dicontoh :

1. Gi (義 – Integritas)

Menjaga Kejujuran

Seorang Samurai senantiasa mempertahankan etika, moralitas, dan kebenaran. Integritas merupakan nilai Bushido yang paling utama. Kata integritas mengandung arti jujur dan utuh.

Keutuhan yang dimaksud adalah keutuhan dari seluruh aspek kehidupan, terutama antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam falsafah bushido, dan merupakan dasar bagi insan manusia untuk lebih mengerti tentang moral dan etika.

“Seorang ksatria harus paham betul tentang yang benar dan yang salah, dan berusaha keras melakukan yang benar dan menghindari yang salah. Dengan cara itulah bushido biasa hidup.” -Taira Shigesuke

2. Yū (勇 – Keberanian)

Berani dalam menghadapi kesulitan

Keberanian merupakan sebuah karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercayai meski mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. Keberanian juga merupakan ciri para samurai, mereka siap dengan risiko apapun termasuk mempertaruhkan nyawa demi memperjuangkan keyakinan.

Keberanian mereka tercermin dalam prinsipnya yang menganggap hidupnya tidak lebih berharga dari sebuah bulu. Namun demikian, keberanian samurai tidak membabibuta, melainkan dilandasi latihan yang keras dan penuh disiplin.

“Pastikan kau menempa diri dengan latihan seribu hari, dan mengasah diri dengan latihan selama ribuan hari”. -Miyamoto Musashi

3. Jin (仁 – Kemurahan hati)

Memiliki sifat kasih sayang

Bushido memiliki aspek keseimbangan antara maskulin (yin) dan feminin (yang) . Jin mewakili sifat feminin yaitu mencintai. Meski berlatih ilmu pedang dan strategi berperang, para samurai harus memiliki sifat mencintai sesama, kasih sayang, dan peduli.

Kasih sayang dan kepedulian tidak hanya ditujukan pada atasan dan pimpinan namun pada kemanusiaan. Sikap ini harus tetap ditunjukan baik di siang hari yang terang benderang, maupun di kegelapan malam. Kemurahan hati juga ditunjukkan dalam hal memaafkan.

”Jadilah yang pertama dalam memaafkan.” -Toyotomi Hideyoshi

4. Rei (礼 – Menghormati)

Hormat Kepada Orang Lain

Seorang Samurai tidak pernah bersikap kasar dan ceroboh, namun senantiasa menggunakan kode etiknya secara sempurna sepanjang waktu.

Sikap santun dan hormat tidak saja ditujukan pada pimpinan dan orang tua, namun kepada tamu atau siap pun yang ditemui.

Sikap santun meliputi cara duduk, berbicara, bahkan dalam memperlakukan benda ataupun senjata.

”Apakah kau sedang berjalan, berdiri diam, sedang duduk, atau sedang bersandar, di dalam perilaku dan sikapmu lah kau membawa diri dengan cara yang benar-benar mencerminkan prajurit sejati." -Taira Shigesuke

5. Makoto atau (信 – Shin Kejujuran) dan Tulus-Ikhlas

Bersikap Tulus dan  Ikhlas

Seorang Samurai senantiasa bersikap Jujur dan Tulus mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran.

Para ksatria harus menjaga ucapannya dan selalu waspada tidak menggunjing, bahkan saat melihat atau mendengar hal-hal buruk tentang kolega.

Samurai mengatakan apa yang mereka maksudkan, dan melakukan apa yang mereka katakan. Mereka membuat janji dan berani menepatinya.

”Perkataan seorang samurai lebih kuat daripada besi.” -Taira Shigesuke

6. Meiyo (名誉 – Kehormatan)

Menjaga Kehormatan Diri

Bagi samurai cara menjaga kehormatan adalah dengan menjalankan kode bushido secara konsisten sepanjang waktu dan tidak menggunakan jalan pintas yang melanggar moralitas.

Seorang samurai memiliki harga diri yang tinggi, yang mereka jaga dengan cara prilaku terhormat. Salah satu cara mereka menjaga kehormatan adalah tidak menyia-nyiakan waktu dan menghindari prilaku yang tidak berguna.

”Jika kau di depan publik, meski tidak bertugas, kalau tidak boleh sembarangan bersantai. Lebih baik kau membaca, berlatih kaligrafi, mengkaji sejarah, atau tatakrama keprajuritan.” -Taira Shigesuke

7. Chūgo (忠義 – Loyal)

Menjaga Kesetiaan Kepada Satu Pimpinan Dan Guru

Kesetiaan ditunjukkan dengan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kesetiaan seorang ksatria tidak saja saat pimpinannya dalam keadaan sukses dan berkembang.Bahkan dalam keadaaan sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, pimpinan mengalami banyak beban permasalahan, seorang ksatria tetap setia pada pimpinannya dan tidak meninggalkannya.

"Puncak kehormatan seorang samurai adalah mati dalam menjalankan tugas dan perjuangan." -Taira Shigesuke

* Dengan menerapkan prinsip-prinsip diatas dalam kehidupan sehari-hari kita, dengan ditambah dengan nilai spiritual dan keimanan yang kuat, niscahya kita akan menjadi individu yang kuat dan handal dalam menjalani hidup,,,